Jumat, 21 Februari 2014

Setelah Rusia menyusul Australia

Gue anggap berkah, rumah ga pernah sepi kedatangan teman-teman manca negara.  Bulan lalu, Andrey, temen gue dari Rusia datang ke Jakarta.  Dia pengin nginap di rumah gue 1 malam sebelum kembali ke negaranya.  Gaek satu ini rada unik dari temen-temen internasional gue lainnya.  Gue emang ga tau persis apakah dia masih single atau pernah married and divorce.  Tapi dari yang dia sampaikan ke gue, status dia sekarang available, meskipun kelihatannya nyantai-nyantai aja ga punya cewek.  Kalo dari ceritanya sih, dia punya pengalaman buruk dalam urusan cinta.  Gue ga mau masuk lebih dalam urusan pribadi orang, meskipun itu temen gue karena bagi gue, itu hak dia untuk tutup mulut dan kewajiban kita untuk menghargai privacy orang.

Andrey seorang guru yang sangat dekat dengan anak didiknya.  Gue percaya itu karena dari foto-foto yang diperlihatkan ke gue, lebih banyak foto anak didiknya daripada dia.  Bisa dikatakan malah foto dia yang ga ada.  Dari dia gue bisa tau banyak tentang keindahan negeri beruang merah.  Ada juga beberapa foto dan video perjalanan dia ke beberapa negara. Semuanya bagus-bagus meskipun diambil dari sebuah kamera biasa.

Sebelum terbang pulang ke Rusia, gaek yang khawatir banget ketinggalan pesawat karena macetnya Jakarta, pengin bawa beberapa buah khas dari Indonesia yang ga ada di Rusia.  Tanpa pikir panjang, gue bawa aja dia ke pasar buah modern karena di tempat ini gue ga perlu nawar.  Andrey sih penginnya di pasar rakyat aja, tapi loe tau sendiri kalo di pasar rakyat gue harus nawar.  Karena ga pandai nawar dan ga tau harga, seringnya gue ketipu. So, lebih baik gue cari yang pasti-pasti aja.

Akhirnya Andrey bawa pulang ke Rusia duku Palembang, belimbing, gula merah, kayu manis, salak Pondoh dan coklat silver queen.  Sebenarnya dia ingin juga bawa kacang mete goreng yang dijual dalam toples, tapi karena sisa uang rupiahnya ga cukup, makanya dia batal.  Bule ngirit juga...!!!
Andrey sarapan french fries dan omlet buatan gue

3 minggu sepulangnya Andrey, gue kedatangan d'Arcy orang Australia yang terbang dari Brunei.  Dia datang tepat di hari ulang taun gue.  Saat itu gue sebenarnya dapet undangan makan malam dari kantor, tapi gue males datang karena makan malamnya sangat terbatas bersama para Direktur.  Ah.....gue bosan dengan hal-hal yang protokoler, apalagi mulut direktur kadang-kadang pedas, bikin selera gue makin menurun aja.  Lebih baik gue sama teman gue yang bisa cekakak cekikik semau gue.

d'Arcy seorang nomaden yang pindah bergerak dari satu negara ke negara lain karena status dia sebagai sukarelawan di lembaga non-profit yang punya misi memberantas kemiskinan di dunia.  Cowok single satu ini menghabiskan waktu hidupnya untuk masyarakat miskin sampai-sampai belum memutuskan untuk berumah tangga.  Mungkin susah juga kali cari cewek yang bisa mengerti pekerjaan dia? he....he............

Setelah makan pecel lele, tahu dan tempe serta meneguk air kelapa langsung dari batok-nya, kami langsung beranjak menuju rumah gue.  Malam itu tidak ada acara perayaan apapun. Gue emang bilang sama dia bahwa hari ini adalah ulang taon gue. D'Arcy sontak memberikan ucapan selamat and kami lanjut bercerita satu persatu kisah-kisah perjalanan hidup masing-masing.  Yang banyak cerita sih d'Arcy karena banyak topik yang enak untuk didengar dari dia khususnya pengalaman di negara-negara miskin di Afrika.  Meskipun d'Arcy masih single, sebenarnya dia adalah ayah dari anak yang lahir di Afrika. Aneh kan? Yoi, dia menyumbangkan sperma-nya kepada seorang ibu di Afrika yang katanya sulit mendapatkan anak.  Foto anaknya sempat ditunjukkan ke gue. Mengingat gue orangnya suka ngeledek dia, sontak aja dia ngejelasin ke gue bahwa sperma disumbangkan secara suntikan bukan konvensional atau hubungan badan.  He.....he.........ternyata dia tau apa yang bakal jadi bahan ledekan gue!!!

Acara ulang taon gue kami rayakan hanya minum bir bintang kaleng aja.  d'Arcy udah kekenyangan dengan makan pecel lele di pinggir jalan tadi and dia memang sudah terbiasa hidup prihatin di negara miskin, so ga suka makan daging, ga minum alkohol (bir katanya sekadar menghormati gue doang!! siiiip friend.....), and porsi makannya memang sedikit.  Tapi urusan stamina jangan ditanya. d'Arcy suka bersepeda, jalan kaki, lari dan hiking.  Badan boleh aja kurus, tapi tenaga mak nyusss, kata dia.

Demi gue, d'Arcy mau minum Bir Bintang, salut kawan........
Keesokan harinya msh dgn pakaian yg sama di ruangan kantor gue

Dasar nomaden, kata d'Arcy sehabis di Indonesia, dia akan melanjutkan misinya ke Thailand.  Wuiih.....ini manusia emang ga ada capeknya ya????? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar